MAKALAH ANALISA KALSIUM (Ca)
DALAM BATU KAPUR
DISUSUN OLEH :
RISCA WAHYU FEBRIANI
29 / 4 KIMIA 2
SMK N 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
TH. AJARAN 2016/2017
I. BATU
GAMPING
Batu
kapur (bahasa Inggris: limestone) (CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral
calcite (kalsium
carbonate). Sumber utama dari calcite
ini adalah organisme laut. Organisme ini
mengeluarkan shell yang keluar ke
air dan terdeposit di lantai samudra
sebagai pelagic ooze (lihat lysocline
untuk informasi tentang dissolusi
calcite).
Calcite
sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi (air
tanah yang presipitasi material
di gua).
Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit
dan stalaktit.
Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (batu kapur
Oolitic) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari
seluruh volume batuan sedimen.
Pembentukan
batu gamping terjadi secara organik, mekanik
atau secara kimia.
Organik :
pengendapan binatang karang/cangkang siput,
foraminifera, koral/kerang
Mekanik : bahanya sama
dengan organik yg berbeda hanya terjadinya
perombakan darr batu gamping tersebut yg kemudian terbawa arus dan
diendapkan tidak terlalu jauh dari
tempat semula
Kimia
: terjadi pada kondisi iklim dan suasana
lingkungan tertentu dalam air laut atau air tawar.
Mata air mineral
dapat juga mengendapkan batugamping karen peredaran air panas
alam yg melarutkan lapisan batugamping di bawah permukaan yg kemudian
diendapkan di permukaan.
Penamaan Batu Gamping
- Batu
gamping (kadar dolomit 0-5, kadar MgO 0,1 - 1,1)
- Bahan Galian
bermagnesium (Kd 5-10, Mgo 1,1 - 2,2)
- Bahan
Galian dolomitan (Kd 10-50, MgO 2,2 - 10,9)
-
Dolomitan berkalsium (Kd 50-90, MgO 10,9 - 19,7)
- Dolomit (Kd 90-100, MgO
19,7-21,8)
Tempat terdapatnya:
1. Jabar
(serang, padalarang, cibadak, tasikmalaya)
2. Jateng (
nusakambangan, gunungkidul, rembang, klaten)
3. Jatim ( tuban,
pacitan, madura, malang)
4. Sumatera
( kotaraja, aceh, nias,
jambi, bengkulu)
5. Kalimantan ( barito,
kutai, kalbar, kalteng)
6. Sulawesi
( tonnasa, ujungpandang)
7. Nusa tenggara (timor,
sumbawa)
8. Maluku
Kegunaan dari batu
gamping :
1.
Batu bangunan : dipakai untuk pondasi jalan,
rumah, bendungan. Biasanya dipakai Bahan Galian Gamping
yg keras dan pejal berhablur halus dan
mempunyai daya tekan 800-2500 kg/cm2.
2.
Bahan bangunan
syarat : CaO+ MgO
min 95 %, SiO2+Al2O3
+ Fe2O3 max 5%, CO2 3 %, 70
% lolos ayakan 0,85 mm.
3. Industri kaca
: berfungsi sebagai Galian fluks dgn kadar
0,96% SiO2, 0,04 Fe2O3, 0,14 % Al2O3,
0,15% MgO, 55,8% CaO
4. Industri bata silika
Syarat: 90% CaO,
max 4,5% MgO, maks 1,5% Fe2O3+Al2O3,
maks 55,8% CO2
5. Industri semen :
syarat: 50-55% CaO,
maks 2% MgO, viskositas 3200 cp (40% H2O), 2,47
% Fe2O3, 0,95% Al2O3
6. Pembuatan karbit:
bahan
utama 60 % kapur tohor dan 40 % kokas.
Syarat: min 92% caO,
mk1,75 % MgO, maks 1% Fe2O3 + Al2O3.
untuk kokas maks 5% Fe2O3, maksimal
0,2% S, maka 0,02 % P, hilang pijar 4 % maks 2% SiO2. Khusus kokas
kada r a rang padat > 86%. Kadar abu maks 12%, tdk rapuh, kadar air
rendah.
Pembuatan
karbit : kokas dan kapur tohor dicampur dgn perbandingan 1,7 : 1
diaduk, kmd dibakar dlm tanur listrik dgn T 2000 C. Hsl
pembakaran dimasukan dlm tabung dgn reaksi:
CaO+ C + CaC2
+ CO
7. Pembuatan refraktori :
Sebagai
Galian bahan baku adalah
high calcium lime yg mengandung 95% CaCO3, 5 % dolomit. Dpt
juga high magnesium lime mengandung 50-90%
CaCO3, 10-50% dolomit, sebagai Galian
bhn tambahan adalah clay, air.
Pembuatannya :
Dibuat
CaO maupun CaOMgO, dilakukan hidrasi diperoleh Ca(OH)2
dan Ca(OH)2MgO kmd bhn baku dicampur dgn bhn tambahan
(clay,samot,air) dan dicetak serta diangin-anginkan, setelah itu dipanaskan
1200 C shg didapatkan produk.
8. Pelicin tablet
Syarat: berukuran
–200mesh, kandungan CaCO3 98,5% shg
merupakan serbuk hablur putih tdk berbau dan tdk
berasa, tdk mengandung arsen dan logam berat lainnya,
susut kering tdk melebihi 1% tdk mengganggu bhn aktif.
Pembuatannya :
formulasi tablet
dicampur sesuai dosis + digiling granuler
dan dikeringkan + digiling dan ditambah dgn CaC)3 + lubrication
& dicetak & ditekan + didapat produk.
9. Peleburan baja
Berfungsi
sebagai Galian bhn imbuh (fluks). Silika
dan alumina akan bereaksi dgn bhn imbuh mjd terak/slag
yg mengapung terletak di atas lelehan besi
baja, shg mudah dipisahkan. Disamping itu Bahan
Galian Gamping dpt mengikat SO2 dan H2O.
Syarat: CaO min 52%, SiO2
maks 4%, Al2O3+Fe2O3
3%, MgO maks 3,5%, P mak 0,1%, Fe2O3 maks 0,65%.
10.
Bahan Pemutih
kertas , pulp, karet
Bahan Galian Gamping
hablur murni digerus halus dgn syarat 98% CaCO3 dan PH > 7,8 dgn
kehalusan 325 mesh mpy daya serap thd minyak warna putih
11. Industri gula:
Bahan Galianamping
berfungsi menjernihkan nira tebu dan menaikan tebu.
Biasanya utk 1000 kw tebu
= 100 kg kapur tohor dgn syarat 0,2% H2), 0,2% HCl, 55% CaO, 0,1%
SiO2, 0,1% Al2O3, 0,4% ,MgO, 43,6% CO2,
0,3% Na2OK2O.
Batu
gamping pada
umumnya adalah bukan terbentuk
dari batuan sediment seperti yang kita kira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk
dari batu-batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka
calcite yang berasal dari organisme
microscopic di laut dangkal. Pulau Bahama
adalah sebagai contoh dari daerah dimana proses ini masih terus berlangsung
hingga sekarang.
Sebagian
perlapisan batu
gamping hamper murni
terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang
membantu ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap
pada bagian atas mengandung sejumlah
besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan
terhadap cuaca.
Batu
gamping dapat terlarutkan oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan batuan
yang lainnya. Air hujan mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida selama
perjalanannya di udara, dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi
nersifat asam. Kalsit adalah sangat reaktif terhadap asam. Hal tersebut
menjelaskan mengapa goa-goa bawah tanah cenderung untuk terbentuk pada daerah
yang banyak mengandung batu gamping, dan juga menjelaskan mengapa bangunan
bangunan yang terbuat dari bahan batugamping rentan terhadap air hujan yang
mengandung asam. Pada daerah daerah tropis , batu gamping terbentuk menjadi
batuan yang kuat membentuk sejumlah pegunungan-pegunungan batu gamping yang
indah.
Dibawah
pengaruh pressure yang tinggi,
batu gamping termatomorfosakan menjadi
batuan metamorf marble. Pada kondisi tertentu, kalsit yang terdapat di dalam batugamping
teralterasi menjadi dolomite, berubah menjadi batuan dolomite.
Batu
Kapur dan dolomit
merupakan batuan karbonat
utama yang banyak digunakan diindustri Aragonit yang berkomposisi kimia sama dengan Kalsit
(CaCO3) tetapi berbeda dengan struktur
kristalnya, merupakan mineral metas
table karena pada kurun waktu
tertentu dapat berubah menjadi Kalsit. Karena sifat fisika mineral-mineral
karbonat hampir
sama satu sama lain, maka tidak mudah untuk mengidentifikasinya.
Batugamping merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang
paling banyak jumlahnya. Batugamping
itu sendiri terdiri dari batugamping non-klastik dan
batugamping klastik.
Batugamping
non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari Coelentrata,
Moluska, Protozoa dan Foraminifera atau batugamping ini sering jyga disebut
batugamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral.
Batugamping
Klastik, merupakan hasil rombakan jenis batugamping non-klastik melalui proses
erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan terakhir sedimentasi.selama proses
tersebut banyak mineral-mineral lain yang terikut yang merupakan pengotor,
sehingga sering kita jumpai adanya variasi warna dari batugamping itu sendiri.
Seperti warna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan
hitam.
Secara
kimia batu gamping terdiri atas
Kalsium karbonat (CaCO3).
Dialam tidak jarang pula dijumpai batu gamping magnesium. Kadar
magnesium yang tinggi mengubah batugamping dolomitan dengan komposisi
kimia CaCO3MgCO3
Adapun
sifat dari batugamping adalah sebagai berikut :
a.
Warna
: Putih,putih kecoklatan, dan putih keabuan
b.
Kilap
: Kaca, dan tanah
c.
Goresan : Putih
sampai putih keabuan
d.
Bidang belahan : Tidak teratur
e.
Pecahan : Uneven
f.
Kekerasan : 2,7 – 3,4 skala
mohs
g.
Berat Jenis : 2,387 Ton/m3
h.
Tenacity :
Keras, Kompak, sebagian berongga
II.
MINERAL
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang
memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan
bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk)
Agar
dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa
padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara
alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak
memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa organik.
Bagaimanapun juga, The International Mineralogical Association tahun 1995 telah
mengajukan definisi baru tentang definisi material:
Mineral
adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur
kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.
Klasifikasi modern telah
mengikutsertakan kelas organik kedalam daftar mineral, seperti skema
klasifikasi yang diajukan oleh Dana dan Strunz.
Macam dan peranan mineral
organik
1. Mineral makro
a. Kalsium ( Ca )
b. Fosfor ( P )
c. Natrium ( Na )
d. Klor ( Cl )
e. Magnesium ( Mg )
2. Mineral Mikro
a. Besi
b. Zinc/Seng
c. Yodium
d. Selenium
e. Chromium
III.
KALSIUM
Kalsium adalah unsur kimia dengan simbol Ca dan
nomor atom 20. Ini memiliki massa atom 40,078 Amu. Kalsium adalah logam alkali
tanah yang lunak berwarna abu-abu, dan merupakan unsur yang paing berlimpah
kelima massa di kerak bumi. Kalsium dengan kerapatan 1,55 g/cm3 adalah yang
paling ringan dari logam alkali tanah. Magnesium (gravitsi spesifik 1,74) dan
berilium (1,84) lebih padat meskipun lebih ringan dalam massa atom. Dari
seterusnya stronsium, logam-logam alkali menjadi lebih padat dengan massa atom
meningkat. Kalsium sangat penting untuk organisme hidup, terutama dalam
fisiologi sel, dimana pergerakan ion kalsium ke dalam dan keluar dari fungsi
sitoplasama sebagai sinyal untuk banyak siklus seluler.
Sebagai bahan utama dalam mineralisasi tulang dan kerang, kalsium adalah
logam paling berlimpah di kebanyakan hewan. Garam kalsium tidak berwarna dari
setiap kontribusi kalsium dan solui ion kalsium berwarna. Banyak garam kalsium
yang tidak larut dalam air. Kalsium adalah unsur berlimpah kelima dalam tubuh
manusia, dimana umumnya berupa ionik dengan banyak fungsi, dan berfungsi juga
sebagai elemen struktural dalam tulang. Ini adalah kalsium bernomor atom
relatif tiggi dalam kerangka yang menyebabkan tulang menjadi radio-opak.
Kalsium tidak secara alami ditemukan dalam keadaan unsurnya. Kalsium terdapat
pada batuan sedimen pada kalsit mineral, dolomit dan gypsum. Hal ini juga
terjadi pada batuan beku dan metamorf terutama dalam mineral silikat :
plagioklas, amphiboles, pyroxenes dan garnet.
Ca dalam batu
kapur memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain :
1.
Memanfaatkan Ca
sebagai batu kumbung.
2.
Untuk membuat
pasta gigi.
3.
Sebagai
pembuatan kapur tulis
4.
Untuk pembuatan
cat kapur yang biasa digunakna untuk pelapis tembok.
5.
Kemudian yang
utama di daerah tuban ialah kandungan Ca yang diperlukan sebagai bahan utama
pembuatan semen.dll
6.
Sebagai bahan
pembuatan gypsum
Kegunaan
terpenting dalam batu kapur adalah Ca dan untuk itu diperlukan analisa
kandungan Ca didalamnya. Ca dalam batu kapur dapat dianalisa dengan berbagai
macam metode,diantaranya adalah gravimetri dan volumetri.
IV.
PROSEDUR KERJA
1.
Menimbang dengan teliti contoh batu
kapur yang telah dihaluskan kira – kira 0,5 gram.
2.
Melarutkan dengan asam klorida encer
hingga contoh larut sempurna (hati-hati terbentuk gas).
3.
Memanaskan diatas penangas air
hingga suhu 70-80oC.
4.
Mengendapkan dengan ammonium oksalat
(asam oksalat) hingga sempurna.
5.
Memanaskan kembali diatas water bath
kurang lebih 1 jam, kemudian menyaring dengan kertas saring yang telah diketahui
bobot kosongnya.
6.
Mencuci endapan dengan aquades panas
hingga bebas klor dan sulfat (tes kualitatif).
7.
Memanaskan didalam oven pada suhu
100 – 110oC selama 1 jam.
8.
Mendinginkan dalam desikator,
kemudian menimbang.
9.
Mengulangi pekerjaan pada kedua point
terakhir diatas sampai diperoleh bobot tetap.
Adapun persamaan reaksi yang diperoleh dari percobaan
ini adalah sebagai berikut :
CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(s) +
H2O(aq) + CO2(g)
CaCl2(s) + H2C2O4(aq) CaC2O4(s)
+ 2HCl(aq)
V.
PERHITUNGAN
% Ca = ((N KMnO4 x V KMnO4 x Ar Ca)/massa sampel) x 100
No comments:
Post a Comment