MAKALAH
ANALISA MINERAL
DALAM
MULTIVITAMIN DENGAN
SPEKTROFOMETER
SERAPAN ATOM
DISUSUN
OLEH :
RISCA
WAHYU FEBRIANI
4 Kimia
Analisis 2
SMK N 1 (STM
PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
Jl. Kadar
Maron Kotak Pos
104 Temanggung
TAHUN 2016/ 2017
A. MINERAL
Mineral ialah zat gizi yang dibutuhkan
manusia guna mendukung proses tumbuh serta berkembang oleh tubuh dalam jumlah
yang sedikit atau kecil. Mineral mempunyai komposisi unsur murni dan juga garam
sederhana yang sangat kompleks dengan beberapa jenis bentuk hingga ribuan
bentuk. Dalam mendefinisikan arti mineral, ada banyak sekali tergantung dari
mana memandang pengertian dari mineral itu sendiri, dapat dari ilmu farmasi
atau ilmu geologi.
Pengertian mineral dari sudut pandang ilmu
geologi merupakan suatu benda yang dibentuk dengan melalui proses dari alam dan
pada umumnya bentuknya padat serta tersusun dari beberapa kandungan kimia. Ilmu
yang mempelajari hal-hal tentang mineral adalah miteralogi.
Mineral merupakan sebuah substansi
anorganik yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil guna berbagai fungsi
tubuh. Vitamin berbeda dengan mineral, hal ini karena vitamin merupakan senyawa
yang terdiri dari berbagai unsur seperti : karbon, hidrogen, oksigen.
Mineral merupakan unsur kimia individu.
Mineral tidak dapat rusak. Kandungan mineral dari berbagai jenis ma kanan
biasanya disebut “abu”, hal ini karena mineral ialah produk yang tersisa dari
makanan setelah seluruh makanan tersebut dihancurkan pada suhu yang tinggi atau
didegradasi oleh bahan kimia. Pada tubuh manusia, mineral membentuk sekitar 4
persen dari berat badan orang dewasa. Berikut fungsi mineral.
Fungsi Mineral
Kebutuhan setiap orang akan mineral
bervariasi dan berbeda-beda tergantung pada umur, kesehatan, jenis kelamin,
serta kondisi fisiologis seperti kehamilan. Mineral mempunyai nilai biologis
yang cukup penting guna mempertahankan fungsi fisiologis dan struktural,
mencegah defisiensi, serta mencegah turunnya kondisi kesehatan. Berikut fungsi
mineral :
- Membantu serta menjaga kesehatan otot, jantung, dan juga saraf.
- Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
- Menghasilkan berbagai jenis enzim.
- Memelihara, mengeraskan, dan mengendalikan tulang serta proses faal dalam tubuh.
- Sebagai katalis terhadap berbagai proses biokimia yang terjadi dalam tubuh.
- Kontraksi pada otot serta respon saraf.
- Pembentukan struktur jaringan lunak dan keras, dalam kerja sistem enzim.
- Membantu dalam pembuatan antibodi.
- Menjaga keseimbangan air dan asam basa dalam darah.
- Menyusun kerangka tubuh, otot, serta gigi.
- Sebagai aktivator yang berperan dalam enzim dan hormon.
- Menjaga kesehatan tulang.
- Menjaga fungsi otak.
- Mencegah nyeri otot.
- Berperan dalam proses pembangunan sel.
- Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Jenis Mineral
Berdasarkan
takaran mineral jumlah kebutuhan dalam per hari, mineral dapat dibagi menjadi 3
jenis, antara lain :
- Major Minerals
Major
Minerals atau mineral utama ialah mineral yang dibutuhkannya dalam jumlah yang
cukup banyak yaitu sekitar lebih dari 100 mg termasuk diantaranya magnesium,
kalsium, kalium, fosfor, sulfur, natrium, dan klorida.
- Trace Minerals
Trace
Minerals dibutuhkan pada tingkat sekitar kurang dari 100 mg per hari. Terdapat
9 jenis mineral yang termasuk dalam kategori ini, antara lain : zat besi,
fluoride, mangan, seng, yodium, selenium, tembaga, molibdenum, dan kromium.
- Ultratrace Minerals
Ultratrace
Minerals ialah mineral yang ditemukan pada tubuh manusia, namun jumlah
kebutuhan mineral jenis ini tidak diketahui. Ini termasuk arsenik, nikel,
silikon, boron, serta vanadium.
Mineral Yang Dibutuhkan Tubuh
- Kalsium
Kalsium
merupakan salah satu mineral yang sangat penting serta yang paling banyak
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kalsium berfungsi untuk membantu dalam
pembentukan tulang dan gigi serta juga diperlukan dalam proses pembekuan darah,
transmisi sinyal sel saraf, serta kontraksi otot. Kalsium dapat membantu
mencegah osteoporosis dan kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis.
Dari semua kalsium yang terdapat pada tubuh manusia, 99 persen terletak di
tulang dan gigi. Kalsium juga berperan guna menurunkan tekanan darah serta juga
terbukti dalam mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler yang terjadi pada
wanita.
- Fosfor
Fosfor
merupakan mineral yang sering ditemukan dalam berbagai jenis makanan termasuk
produk dari olahan susu dan daging. Fosfor sangat penting guna membuat tulang
dan gigi menjadi kuat dan menjaga kesehatan fungsi saraf. Fosfor adalah bagian
dari kerangka struktural molekul biologis contohnya DNA dan RNA. Sel-sel hidup
juga memakai fosfor dalam transportasi seluler.
- Potasium
Potasium
merupakan mineral yang membantu dalam mengatur fungsi kerja jantung, tekanan
darah, serta saraf, dan aktivitas kerja otot.
- Sodium
Sodium
merupakan elemen dan juga komponen elektrolit serta garam yang membantu dalam
mengatur keseimbangan cairan sel.
- Zat besi
Zat
besi ialah sebuah trace element yang penting dan dibutuhkan dalam produksi
hemoglobin, komponen sel darah merah yang kemudian membawa oksigen kepada
seluruh tubuh. Orang yang kekurangan zat besi akan mudah merasa lelah, hal ini
karena tubuh mereka kelaparan oksigen. Besi merupakan bagian dari mioglobin,
yang berfungsi untuk membantu menyimpan oksigen di otot.
- Magnesium
Magnesium
merupakan logam putih yang lentur yang cukup permanen di udara kering namun
berkarat apabila di udara lembab. Ion magnesium penting bagi semua sel makhluk
hidup. Sekitar lebih dari 300 enzim memerlukan ion magnesium. Magnesium
diperlukan karena digunakan dalam pembentukan protein, tulang, sel-sel baru,
mengaktifkan vitamin B, asam lemak, merelaksasi otot, membekukan darah, serta membentuk
adenosin trifosfat atau ATP. Produksi dan juga penggunaan insulin membutuhkan
magnesium.
- Natrium
Natrium
merupakan mineral yang ditemukan pada tubuh manusia dan dalam berbagai jenis
makanan. Natrium adalah nutrisi yang sangat penting dalam mempertahankan volume
darah, mengatur keseimbangan air dalam tiap sel, serta menjaga fungsi saraf.
B. MULTIVITAMIN
Multivitamin
adalah substansi natural yag dibutuhkan untuk bertumbuh, berkembang dan
berfungsi normal. Tapi sebenarnya vitamin sudah tercuupi dalam makanan yang
sehat, meskipun pada beberapa kondisi memang dibutuhkan lebih misal pada massa
pertumbuhan, kehamilan, gizi buruk, gngguan pencernaan dan kondisi sakit. Perlu
kehati-hatian karena multivitamin juga bisa menimbulkan reaksi alergi.
Multivitamin juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada lambung atau
meninggalkan rasa yang tidak enak di lidah.
Multivitamin
berisi nutrisi essensial dan non essensial bagi tubuh, berfungsi mencegah
kekurangan vitamin dan mineral tubuh. Multivitamin berisi vitamn A, vitamin B
kompleks mencakup thiamine, riboflavin, niacin, vitamin B6, folate, vitamin
B12, pantothenic acid, Dan biotin, vitamin C, vitamin D, vitamin E, vitamin K,
kalsium, magnesium, zink, iodine, selenium, copper, manganese, chromium, molybdenum.
Cara memilih multivitamin yang baik :
1. Cari
yang bersegel resmi. Produk-produk yang disetujui pemerintah biasanya aman dan
memenuhi standar mutu
2. Cek
berapa banyak yang sudah didapat. Untuk mineral seperti zat besi,fluoride dan
seng, paling aman jika tidak melebihi dosis per hari. Jangan lupa makanan yang
difortifikasi, seperti sereal, juga harus diperhitungkan
3. Pilih
produk khusus wanita. Produk seperti ini akan mengandung nutrisi yng paling pas
dengan kebutuhan anda. Misalnya kalsium dan vitamin D untuk kesehatan tulang
yang lebih baik, asam folat untuk mencegah bayi lahir cacat, serta zat besi
untuk mengganti mineral yang hilang selama hais.
4. Jangan
pedulikan tambahan ini itu. Apakah vitamin itu terbuat dari bahan alamai atau
buatan, tubuh anda akan tetap menggunakannya dengancara yang sama. Jadi, anda
tidak perlu membayar lebih untuk multivitami yang beba alergen bila anda
jelas-jelass tidak alergi terhadap kandungan tertentu.
5. Hati-hati
terhadap efek samping. Perhatikan tanda peringatan yang tertera pada label, dan
selalu beritahu dokter atau apotiker seputr suplemen yang dikonsumsi.
C. SPEKTROFOMETER
SERAPAN ATOM (SSA)
Spektrofotometer
Serapan Atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metode
analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada
penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas.
Prinsip dasar Spektrofotometri serapan atom adalah interaksi
antara radiasi elektromagnetik dengan sampel. Spektrofotometri serapan atom
merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah
(Khopkar, 1990). Teknik ini adalah teknik yang paling umum dipakai
untuk analisis unsur. Teknik-teknik ini didasarkan pada emisi dan
absorbansi dari uap atom. Komponen kunci pada metode
spektrofotometri Serapan Atom adalah sistem (alat) yang dipakai untuk
menghasilkan uap atom dalam sampel. (Anonim, 2003)
Cara kerja Spektroskopi Serapan Atom ini adalah berdasarkan atas penguapan
larutan sampel, kemudian logam yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom
bebas. Atom tersebut mengapsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan
dari lampu katoda (Hollow Cathode Lamp) yang mengandung unsur yang akan
ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang
tertentu menurut jenis logamnya (Darmono,1995).
Jika radiasi elektromagnetik dikenakan kepada suatu atom, maka akan
terjadi eksitasi elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka
setiap panjang gelombang memiliki energi yang spesifik untuk dapat tereksitasi
ke tingkat yang lebih tingggi.
Larutan sampel diaspirasikan ke suatu nyala dan unsur-unsur di dalam sampel
diubah menjadi uap atom sehingga nyala mengandung atom unsur-unsur yang dianalisis. Beberapa
diantara atom akan tereksitasi secara termal oleh nyala, tetapi kebanyakan atom
tetap tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar (ground state). Atom-atomground
state ini kemudian menyerap radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi
yang terbuat oleh unsur-unsur yang bersangkutan. Panjang gelombang
yang dihasilkan oleh sumber radiasi adalah sama dengan panjang gelombang yang
diabsorpsi oleh atom dalam nyala. Absorpsi ini mengikuti hukum
Lambert-Beer, yaitu absorbansi berbanding lurus dengan panjang nyala yang
dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala. Kedua variabel
ini sulit untuk ditentukan tetapi panjang nyala dapat dibuat konstan sehingga
absorbansi hanya berbanding langsung dengan konsentrasi analit dalam larutan
sampel. Teknik-teknik analisisnya yaitu kurva kalibrasi, standar tunggal dan kurva
adisi standar (Anonim, 2003).
Aspek kuantitatif dari metode spektrofotometri diterangkan oleh hukum
Lambert-Beer, yaitu:
A = ε . b . c atau A = a . b .
c
Dimana :
A = Absorbansi
ε = Absorptivitas molar
(mol/L)
a = Absorptivitas (gr/L)
b = Tebal
nyala (nm)
c =
Konsentrasi (ppm)
Absorpsivitas molar
(ε) dan absorpsivitas (a) adalah suatu konstanta dan nilainya spesifik untuk
jenis zat dan panjang gelombang tertentu, sedangkan tebal media (sel) dalam
prakteknya tetap. Dengan demikian absorbansi suatu spesies akan
merupakan fungsi linier dari konsentrasi, sehingga dengan mengukur absorbansi
suatu spesies konsentrasinya dapat ditentukan dengan membandingkannya dengan
konsentrasi larutan standar.
Komponen-komponen Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
1.
Sumber Sinar
Sumber radiasi SSA
adalah Hallow Cathode Lamp (HCL). Setiap pengukuran dengan SSA
kita harus menggunakan Hallow Cathode Lamp khusus misalnya
akan menentukan konsentrasi tembaga dari suatu cuplikan. Maka kita
harus menggunakanHallow Cathode khusus. Hallow
Cathode akan memancarkan energi radiasi yang sesuai dengan energi yang
diperlukan untuk transisi elektron atom.
Hallow Cathode Lamp terdiri dari katoda cekung yang silindris yang terbuat dari unsur
yang sama dengan yang akan dianalisis dan anoda yang terbuat dari
tungsten. Dengan pemberian tegangan pada arus tertentu, logam mulai
memijar dan dan atom-atom logam katodanya akan teruapkan dengan
pemercikan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada
panjang gelombang tertentu (Khopkar, 1990).
Sumber radiasi lain
yang sering dipakai adalah ”Electrodless Dischcarge Lamp” lampu ini
mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan Hallow Cathode Lamp (lampu
katoda cekung), tetapi mempunyai output radiasi lebih tinggi
dan biasanya digunakan untuk analisis unsur-unsur As dan Se, karena lampu HCL
untuk unsur-unsur ini mempunyai signal yang lemah dan tidak stabil.
2.
Sumber atomisasi
Sumber atomisasi
dibagi menjadi dua yaitu sistem nyala dan sistem tanpa nyala. Kebanyakan
instrumen sumber atomisasinya adalah nyala dan sampel diintroduksikan dalam
bentuk larutan. Sampel masuk ke nyala dalam bentuk
aerosol. Aerosol biasa dihasilkan oleh nebulizer (pengabut) yang
dihubungkan ke nyala oleh ruang penyemprot (chamber spray). Jenis
nyala yang digunakan secara luas untuk pengukuran analitik adalah
udara-asetilen dan nitrous oksida-asetilen. Dengan kedua jenis nyala
ini, kondisi analisis yang sesuai untuk kebanyakan analit dapat ditentukan
dengan menggunakan metode-metode emisi, absorbsi dan juga fluorosensi.
a.
Nyala udara asetilen
Biasanya menjadi pilihan untuk analisis
mengunakan SSA. Temperatur nyalanya yang
lebih rendah mendorong terbentuknya atom netral dan dengan nyala yang kaya
bahan bakar pembentukan oksida dari banyak unsur dapat diminimalkan.
b.
Nitrous
oksida-asetilen
Dianjurkan dipakai untuk penentuan
unsur-unsur yang mudah membentuk oksida dan sulit terurai. Hal ini disebabkan karena temperatur nyala yang
dihasilkan relatif tinggi. Unsur-unsur tersebut adalah: Al, B, Mo, Si, So, Ti,
V, dan W.
Prinsip
dari SSA, larutan sampel diaspirasikan ke suatu nyala dan unsur-unsur di dalam
sampel diubah menjadi uap atom sehingga nyala mengandung atom unsur-unsur yang
dianalisis. Beberapa diantara atom akan tereksitasi secara termal oleh nyala,
tetapi kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar
( ground state ). Atom-atom ground state ini
kemudian menyerap radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat dari unsur-unsur
yang bersangkutan. Panjang gelombang yang dihasilkan oleh sumber radiasi adalah
sama dengan panjang gelombang yang diabsorbsi oleh atom dalam nyala.
3. Monokromator
Monokromator merupakan
alat yang berfungsi untuk memisahkan radiasi yang tidak diperlukan dari
spektrum radiasi lain yang dihasilkan oleh Hallow Cathode Lamp
4. Detektor
Detektor merupakan
alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, yang memberikan suatu
isyarat listrik berhubungan dengan daya radiasi yang diserap oleh permukaan
yang peka.
5. Sistem pengolah
Sistem pengolah
berfungsi untuk mengolah kuat arus dari detektor menjadi besaran daya serap
atom transmisi yang selanjutnya diubah menjadi data dalam sistem pembacaan.
6. Sistem pembacaan
Sistem pembacaan merupakan
bagian yang menampilkan suatu angka atau gambar yang dapat dibaca oleh mata.
Teknik-teknik analisis
Dalam analisa secara spektrometri teknik
yang biasa dipergunakan antara lain:
1.
Metode kurva kalibrasi
Dalam metode kurva kalibrasi ini, dibuat
seri larutan standard dengan berbagai konsentrasi dan absorbansi dari larutan
tersebut diukur dengan SSA. Selanjutnya membuat grafik antara
konsentrasi (C) dengan Absorbansi (A) yang akan merupakan garis lurus melewati
titik nol dengan slope = ε. B atau slope = a.b, konsentrasi larutan sampel
diukur dan diintropolasi ke dalam kurva kalibrasi atau di masukkan ke dalam
persamaan regresi linear pada kurva kalibrasi
2.
Metode standar tunggal
Metode ini sangat praktis karena hanya
menggunakan satu larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya (Cstd). Selanjutnya
absorbsi larutan standard (Astd) dan absorbsi larutan sampel (Asmp)
diukur dengan spektrofotometri.
Dari hukum Beer diperoleh:
Astd = ε. B. Cstd Asmp =
ε. B. Csmp
ε. B = Astd/Cstd ε.
B = Asmp/Csmp
Sehingga:
Astd/Cstd = Asmp/Csmp Csmp =
(Asmp/Astd).Cstd
Dengan mengukur absorbansi larutan
sampel dan standard, konsentrasi larutan sampel dapat dihitung.
3.
Metode adisi standard
Metode ini dipakai secara luas karena
mampu meminimalkan kesalahan yang disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan
(matriks) sampel dan standard. Dalam metode ini dua atau lebih sejumlah
volume tertentu dari sampel dipindahkan ke dalam labu takar. Satu
larutan diencerkan sampai volume tertentu, kemudian diukur absorbansinya tanpa
ditambah dengan zat standard, sedangkan larutan yang lain sebelum diukur
absorbansinya ditambah terlebih dulu dengan sejumlah tertentu larutan standard
dan diencerkan seperti pada larutan yang pertama. Menurut hukum Beer
akan berlaku hal-hal berikut:
Ax = k.Cx; AT =
k(Cs+Cx)
Keterangan,
Cx = konsentrasi zat
sampel
Cs = konsentrasi zat standar
yang ditambahkan ke larutan sampel
Ax = Absorbansi zat
sampel (tanpa penambahan zat standar)
AT = Absorbansi zat
sampel + zat standar
Jika kedua persamaan di atas digabung,
akan diperoleh:
Cx = Cs x
{Ax/(AT-Ax)}
Konsentrasi zat dalam sampel (Cx)dapat
dihitung dengan mengukur Ax dan ATdengan
spektrofotometer. Jika dibuat suatu seri penambahan zat standar
dapat pula dibuat suatu grafik antara AT lawan Cs,
garis lurus yang diperoleh diekstrapolasi ke AT = 0, sehingga
diperoleh:
Cx = Cs x
{Ax/(0-Ax)} ; Cx = Cs x
(Ax/-Ax)
D.
ANALISA Zn DALAM MULTIVITAMIN
a. Alat
yang digunakan
· Pipet
ukur
· Labu
ukur 100 ml
· Alat
SSA
b. Bahan
yang digunakan
· Sampel
multivitamin
· Larutan
standar Zn 1000 ppm
· HCl
6 M
· HCl
0,1 M
c. Prosedur
kerja
1. Ditimbang sampel multivitamin.
2. Masukkan ke dalam gelas piala dan tambahkan 20 mL HCl 6 M.
3. Diamkan beberapa saat sampai sampel terlarut sempurna.
4. Masukkan ke dalam labu ukur 100 mL dengan disaring menggunakan kertas
saring whatman 42.
5. Fitrat kembali diekstraksi sebanyak dua kali dengan menggunakan 20 mL HC 6
M dan ulangi prosedur 4 sampai 5.
6. Tambahkan larutan 0,1 M HCl hingga tanda batas.
7. Sediakan sebanyak 5 buah abu ukur 10 mL. masing-masing diisi dengan larutan
sampel dan larutan standar Zn. Komposisinya yakni
· 1 mL sampel + 0 mL larutan standar
· 1 mL sampel + 1 mL larutan standar
· 1 mL sampel + 2 mL larutan standar
· 1 mL sampel + 3 mL larutan standar
· 1 mL sampel + 4 mL larutan standar
· 1 mL sampel + 5 mL larutan standar
8.
Larutan yang telah
divariasi konsentrasinya kemudian diukur absorbansinya dengan menggunakan alat
SSA.
9.
Tentukan kadr Zn
dengan menggunakan metode adisi standar.
No comments:
Post a Comment