Monday, November 19, 2018

ANALISA pH, DO, DAN TDS PADA AIR


Pengamatan Air Kolam dengan Parameter Uji
pH (Derajat Keasaman), DO (Oksigen Terlarut), dan TDS (Padatan Terlarut)


DISUSUN OLEH :
RISCA WAHYU FEBRIANI
4 KIMIA ANALIS 2


KOMPETENSI KEAHLIAN
KIMIA ANALISIS
SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639
Temanggung 56221
2016/2017



A.    TUJUAN
Mengetahui perbandingan nilai TDS, DO, dan pH air kolam yang terpapar sinar matahari dan air kolam yang tidak terpapar sinar matahari.

B.     DASAR TEORI
Air merupakan suatu zat pelarut yang sangat berguna bagi semua makhluk hidup. Dan bahkan hampir 90% tanaman dan mikroba terdiri dari air. Kandungan yang terlarut dalam suatu perairan tentunya mempengaruhi aktivitas hidup suatu organisme yang ada di dalamnya seperti kelimpahan kandungan oksigen dalam perairan yang memudahkan organisme di dalamnya dapat melakukan proses respirasi.
Kandungan oksigen dalam suatu perairan merupakan salah satu parameter kimia dalam menentukan kualitas air yang tingkat kebutuhannya dari tiap-tiap perairan berbeda antara perairan satu dengan yang lainnya. Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor suhu dan cuaca serta jenis organismme yang menenpati perrairan tersebut.
Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas sehingga apabila kesediaannya dalam perairan tidak mencukupi kebutuhan organisme yang ada, maka segala aktivitas organisme tersebut akan terhambat. Kadar oksigen yang terlarut dalam perairan alami bervariasi, tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan semakin kecil atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin sedikit. Perbedaan kebutuhan oksigen dalam suatu lingkungan bagi ikan dari spesies tertentu disebabkan oleh adanya perbedaan struktur molekul sel darah ikan, yang mempengaruhihubungan antara tekanan parsial dan oksigen dalam air dan derajat kejenuhan oksigen dalam sel darah.
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukkan jumlah oksigen yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut  memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai rendah, dapat diketahui bahwa air tesebut tercemar.
Oksigen terlarut dalam air merupakan parameter kualitas air yang paling kritis dalam budidaya ikan. Konsentrasi oksigen terlarut dalam kolam selalu mengalami perubahan dalam shari semalam. Oleh karena itu, pengelola kolam ikan harus selalu mengetahui atau memantau perubahan konsentrasi oksigen terlarut di dalam kolamnya. Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah difusi dari udara dan hasil fotosintesis biot yang berklorofil yang hidup di dalam perairn. Kecepatan difusi oksigen ke dalam air sangat lambat. Oleh karena itu, fitoplankton merupakan sumber utama dalam penyediaan oksigen terlarut dalam perairan.
Jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh organisme akuatik tergantung spesies, ukuran, jumlah pakan yang dimakan,aktivitas, suhu, dan lain-lain. Konsentrasi oksigen yang rendah dapat menimbulkan anorexia, stress, dn kematian pada ikan. Bila dalam suatu kolam kandungan oksigen terlarut sama dengan atau lebih besar dari 5mg/L, maka proses reproduksi dan pertumbuhan ikan akan berjalan dengan baik. Pada perairan yang mengandung deterjen, suplai oksigen dalam air sangat sedikit. Oksigen terlarut adalah jumlah okigen dalam miligram yang terdapat dalam satu liter air (ppt). Oksigen terlarut umumnya berasal dari difusi uudara melalui permukaan air, aliran air masuk, air hujan, dan hasil dari proses fotosintesis plankton atau tumbuhan air.

C.     ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      pH meter
2.      DO meter
3.      TDS meter
4.      Beaker gelas  150ml
5.      Botol semprot
Bahan :
1.      Sampel yang tidak terpapar sinar matahari  (A)
2.      Sampel terpapar sinar matahari (B)
3.      Aquades
4.      Tissue

D.    PROSEDUR KERJA
1. Analisa TDS
1.      Menghidupkan TDS Meter
2.      Membilas detektor menggunakan aquades dan mengeringkan dengan tissue
3.      Mengkalibrasi menggunakan CaCO3 3M
4.      Membilas dengan aquades
5.      Mengukur masing-masing larutan sampel
6.      Mencatat kesadahan masing-masing larutan sampel

2. Analisa pH
1.      Nyalakan pH meter
2.      Bilas katoda dengan aquades
3.      Kalibrasi dengan menggunakan buffer pH 7 dan pH 4
4.      Bilas dan keringkan katoda
5.      Ukur pH masing-masing sampel
6.      Catat pH yang didapatkan

3. Analisa DO
1.      Nyalakan DO meter
2.      Bilas detektor dengan aquades
3.      Kalibrasi dengan menggunakan aquades
4.      Bilas dan keringkan detektor
5.      Ukur DO masing-masing sampel
6.      Catat DO yang didapatkan


E.     DATA PENGAMATAN
1.      Analisa TDS
Sampel

Kesadahan


Hari 1
Hari 4
Hari 7
A
65
67
70
B
95
99
105

2.      Analisa pH
Sampel

pH


Hari 1
Hari 4
Hari 7
A
6,7
6,8
6,8
B
6,8
6,9
7

3.    Analisa DO
Sampel


Oksigen
Terlarut



Hari 1

Hari 4

Hari 7


%
ppm
%
Ppm
%
ppm
A
59,6
4,23
63,8
4,64
69,7
5,12
B
64,4
4,82
70,2
5,38
73,4
5,61

F.         PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini dilakukan analisa TDS meter atau kesadahan air, pH meter, dan DO atau oksigen terlarut dalam sampel air. Sampel yang digunakan adalah air kolam yang terdiri dari 2 jenis, yaitu air kolam yang terpapar sinar matahari dan air kolam yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Air kolam ini diambil di daerah ...
1.      Analisa TDS (kesadahan)
Kadar kesadahan dalam suatu air kolam akan bertambah seiring dengan bertambahnya ion-ion mineral dalam air tersebut. Ion-ion seperti Ca+, Mg+, beberapa logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat meningkat seiring dengan mengalirnya air yang membawa ion-ion tersebut kedalam kolam. Semakin besar kesadahan semakin jelek kualitas air kolam. Cara mengatasinya adalah dengan melewatkan air pada resin penukar ion, filter, serta penanaman tanaman “duck weed” atau Egeria Densa.

2.      Analisa pH
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air. Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering digunakan pada kimia air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2, serta dalam kesetimbangan asam basa. Pada temperatur yang diberikan, intensitas asam atau karakter dasar suatu larutan diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen. Perubahan pH air dapat menyebabkan berubahnya bau, rasa, dan warna. Pada proses pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi, dan pelunakan air, nilai pH harus dijaga sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.
pH dalam kolam ikan yang ideal adalah sekitar 6,8-8. Faktor yang menyebabkan perubahan pH:
§  Kadar O2 menurun
§  Peningkatan CO2 sebagai hasil metabolisme makhluk air
§  Suhu tidak stabil
§  Tingkat kekeruhan yang melebihi ambang batas, dll
Cara Penanganan :
1.     Menaikkan pH :
·            Memberikan aerasi dengan melewatkannya pada pecahan koral/kulit kerang dicampur dengan potongan batu kapur
·            Memberikan potongan-potongan pelepah daun pisang
·            Pemakaian Sodium bikarbonat
2.   Menurunkan pH :
·            Memberikan daun ketapang
·            Memberikan kayu dan asam phosphat

3.      Analisa DO
      Kadar oksigen dalam suatu kolam ikan harus terpenuhi demi kelancaran dan kelangsungan hidup ikan.
      Kadar O2 tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosphere. Kadar O2 berkurang dengan meningkatnya suhu, ketinggian, dan tekanan atmosphere.
      Cara Penanganan :
      Dengan memberikan tanaman air dan penempatan kolam yang terkena cahaya matahari. Karena tanaman merupakan penyuplai utama oksigen di perairan dengan bantuan sinar matahari.
Dari praktikum yang dilakukan dapat dikatakan bahwa air kolam yang dianalisa masih  bagus untuk tempat berkembang biak ikan. Dan air yang bagus untuk tempat berkembang biak ikan adalah kolam yang terpapar matahari secara langsung. Karena bisa mempengaruhi perkembangan kehidupan ikan. Tapi bukan berarti kolam yang tidak terpapar sinar matahari tidak bagus kualitasnya. Hanya perkembangan kehidupan ikan agak terganggu karena berkurangnya bantuan oksigen yang langsung dari sinar matahari.

G.    KESIMPULAN
1.      Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa kualitas air yang terkena cahaya matahari lebih baik daripada yang tidak terkena cahaya matahari.
2.      Kualitas air kolam dapat diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap pH, O2 terlarut, dan padatan terlalut air kolam tersebut





H. LAMPIRAN

         

       

No comments:

Post a Comment

ANALISA KALSIUM (Ca) DALAM BATU KAPUR

MAKALAH ANALISA KALSIUM (Ca) DALAM BATU KAPUR DISUSUN OLEH : RISCA WAHYU FEBRIANI 29 / 4 KIMIA 2 SMK N 1 (STM PEMBAN...