Pengamatan
Air Kolam dengan Parameter Uji
pH
(Derajat Keasaman), DO (Oksigen Terlarut), dan TDS (Padatan Terlarut)
DISUSUN OLEH :
RISCA WAHYU FEBRIANI
4 KIMIA ANALIS 2
KOMPETENSI
KEAHLIAN
KIMIA ANALISIS
SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293)
4901639
Temanggung 56221
2016/2017
A.
TUJUAN
Mengetahui
perbandingan nilai TDS, DO, dan pH air kolam yang terpapar sinar matahari dan
air kolam yang tidak terpapar sinar matahari.
B. DASAR TEORI
Air merupakan suatu zat pelarut yang sangat berguna bagi
semua makhluk hidup. Dan bahkan hampir 90% tanaman dan mikroba terdiri dari
air. Kandungan yang terlarut dalam suatu perairan tentunya mempengaruhi
aktivitas hidup suatu organisme yang ada di dalamnya seperti kelimpahan
kandungan oksigen dalam perairan yang memudahkan organisme di dalamnya dapat
melakukan proses respirasi.
Kandungan oksigen dalam suatu perairan merupakan salah
satu parameter kimia dalam menentukan kualitas air yang tingkat kebutuhannya
dari tiap-tiap perairan berbeda antara perairan satu dengan yang lainnya. Hal
ini karena dipengaruhi oleh faktor suhu dan cuaca serta jenis organismme yang
menenpati perrairan tersebut.
Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas sehingga
apabila kesediaannya dalam perairan tidak mencukupi kebutuhan organisme yang
ada, maka segala aktivitas organisme tersebut akan terhambat. Kadar oksigen
yang terlarut dalam perairan alami bervariasi, tergantung pada suhu, salinitas,
turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan semakin kecil
atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin sedikit. Perbedaan kebutuhan oksigen
dalam suatu lingkungan bagi ikan dari spesies tertentu disebabkan oleh adanya
perbedaan struktur molekul sel darah ikan, yang mempengaruhihubungan antara
tekanan parsial dan oksigen dalam air dan derajat kejenuhan oksigen dalam sel
darah.
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering
juga disebut dengan kebutuhan oksigen (oxygen demand) merupakan salah satu
parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur
dalam bentuk konsentrasi ini menunjukkan jumlah oksigen yang tersedia dalam
suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air
tersebut memiliki kualitas yang bagus.
Sebaliknya jika nilai rendah, dapat diketahui bahwa air tesebut tercemar.
Oksigen terlarut dalam air merupakan parameter kualitas
air yang paling kritis dalam budidaya ikan. Konsentrasi oksigen terlarut dalam
kolam selalu mengalami perubahan dalam shari semalam. Oleh karena itu,
pengelola kolam ikan harus selalu mengetahui atau memantau perubahan
konsentrasi oksigen terlarut di dalam kolamnya. Sumber utama oksigen terlarut
dalam air adalah difusi dari udara dan hasil fotosintesis biot yang berklorofil
yang hidup di dalam perairn. Kecepatan difusi oksigen ke dalam air sangat
lambat. Oleh karena itu, fitoplankton merupakan sumber utama dalam penyediaan
oksigen terlarut dalam perairan.
Jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh organisme akuatik
tergantung spesies, ukuran, jumlah pakan yang dimakan,aktivitas, suhu, dan
lain-lain. Konsentrasi oksigen yang rendah dapat menimbulkan anorexia, stress,
dn kematian pada ikan. Bila dalam suatu kolam kandungan oksigen terlarut sama
dengan atau lebih besar dari 5mg/L, maka proses reproduksi dan pertumbuhan ikan
akan berjalan dengan baik. Pada perairan yang mengandung deterjen, suplai
oksigen dalam air sangat sedikit. Oksigen terlarut adalah jumlah okigen dalam
miligram yang terdapat dalam satu liter air (ppt). Oksigen terlarut umumnya
berasal dari difusi uudara melalui permukaan air, aliran air masuk, air hujan,
dan hasil dari proses fotosintesis plankton atau tumbuhan air.
C.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
:
1. pH meter
2. DO meter
3. TDS meter
4. Beaker gelas 150ml
5. Botol semprot
Bahan
:
1. Sampel yang tidak terpapar sinar matahari (A)
2. Sampel terpapar sinar matahari (B)
3. Aquades
4. Tissue
D. PROSEDUR KERJA
1. Analisa TDS
1. Menghidupkan TDS Meter
2. Membilas detektor menggunakan aquades dan mengeringkan
dengan tissue
3. Mengkalibrasi menggunakan CaCO3 3M
4. Membilas dengan aquades
5. Mengukur masing-masing larutan sampel
6. Mencatat kesadahan masing-masing larutan sampel
2. Analisa pH
1. Nyalakan pH meter
2. Bilas katoda dengan aquades
3. Kalibrasi dengan menggunakan buffer pH 7 dan pH 4
4. Bilas dan keringkan katoda
5. Ukur pH masing-masing sampel
6. Catat pH yang didapatkan
3. Analisa DO
1. Nyalakan DO meter
2. Bilas detektor dengan aquades
3. Kalibrasi dengan menggunakan aquades
4. Bilas dan keringkan detektor
5. Ukur DO masing-masing sampel
6. Catat DO yang didapatkan
E. DATA PENGAMATAN
1.
Analisa
TDS
Sampel
|
|
Kesadahan
|
|
|
Hari 1
|
Hari 4
|
Hari 7
|
A
|
65
|
67
|
70
|
B
|
95
|
99
|
105
|
2.
Analisa
pH
Sampel
|
|
pH
|
|
|
Hari 1
|
Hari 4
|
Hari 7
|
A
|
6,7
|
6,8
|
6,8
|
B
|
6,8
|
6,9
|
7
|
3.
Analisa
DO
Sampel
|
|
|
Oksigen
|
Terlarut
|
|
|
|
Hari 1
|
|
Hari 4
|
|
Hari 7
|
|
|
%
|
ppm
|
%
|
Ppm
|
%
|
ppm
|
A
|
59,6
|
4,23
|
63,8
|
4,64
|
69,7
|
5,12
|
B
|
64,4
|
4,82
|
70,2
|
5,38
|
73,4
|
5,61
|
F.
PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini dilakukan analisa TDS meter atau
kesadahan air, pH meter, dan DO atau oksigen terlarut dalam sampel air. Sampel
yang digunakan adalah air kolam yang terdiri dari 2 jenis, yaitu air kolam yang
terpapar sinar matahari dan air kolam yang tidak terpapar sinar matahari secara
langsung. Air kolam ini diambil di daerah ...
1. Analisa TDS (kesadahan)
Kadar kesadahan dalam suatu air kolam akan bertambah
seiring dengan bertambahnya ion-ion mineral dalam air tersebut. Ion-ion seperti
Ca+, Mg+, beberapa logam lain maupun garam-garam
bikarbonat dan sulfat meningkat seiring dengan mengalirnya air yang membawa
ion-ion tersebut kedalam kolam. Semakin besar kesadahan semakin jelek kualitas
air kolam. Cara mengatasinya adalah dengan melewatkan air pada resin penukar
ion, filter, serta penanaman tanaman “duck weed” atau Egeria Densa.
2.
Analisa
pH
pH
merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air.
Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering digunakan pada
kimia air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2, serta dalam
kesetimbangan asam basa. Pada temperatur yang diberikan, intensitas asam atau
karakter dasar suatu larutan diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen.
Perubahan pH air dapat menyebabkan berubahnya bau, rasa, dan warna. Pada proses
pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi, dan pelunakan air, nilai pH harus
dijaga sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.
pH dalam kolam ikan yang ideal adalah sekitar 6,8-8.
Faktor yang menyebabkan perubahan pH:
§ Kadar O2 menurun
§ Peningkatan CO2 sebagai hasil metabolisme makhluk air
§ Suhu tidak stabil
§ Tingkat kekeruhan yang melebihi ambang batas, dll
Cara Penanganan :
1. Menaikkan pH
:
·
Memberikan
aerasi dengan melewatkannya pada pecahan koral/kulit kerang dicampur dengan
potongan batu kapur
·
Memberikan
potongan-potongan pelepah daun pisang
·
Pemakaian
Sodium bikarbonat
2. Menurunkan pH
:
·
Memberikan
daun ketapang
·
Memberikan
kayu dan asam phosphat
3. Analisa DO
Kadar oksigen
dalam suatu kolam ikan harus terpenuhi demi kelancaran dan kelangsungan hidup
ikan.
Kadar O2
tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosphere.
Kadar O2 berkurang dengan meningkatnya suhu, ketinggian, dan tekanan atmosphere.
Cara Penanganan
:
Dengan
memberikan tanaman air dan penempatan kolam yang terkena cahaya matahari.
Karena tanaman merupakan penyuplai utama oksigen di perairan dengan bantuan
sinar matahari.
Dari praktikum yang dilakukan dapat dikatakan bahwa air
kolam yang dianalisa masih bagus untuk
tempat berkembang biak ikan. Dan air yang bagus untuk tempat berkembang biak
ikan adalah kolam yang terpapar matahari secara langsung. Karena bisa
mempengaruhi perkembangan kehidupan ikan. Tapi bukan berarti kolam yang tidak
terpapar sinar matahari tidak bagus kualitasnya. Hanya perkembangan kehidupan
ikan agak terganggu karena berkurangnya bantuan oksigen yang langsung dari
sinar matahari.
G.
KESIMPULAN
1. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa kualitas air yang
terkena cahaya matahari lebih baik daripada yang tidak terkena cahaya matahari.
2. Kualitas air kolam dapat diketahui dengan melakukan
pengamatan terhadap pH, O2 terlarut, dan padatan terlalut air kolam tersebut
H. LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment